NASKAH RAJA ASOKA
Narator : Sekitar 2500 Tahun yang lalu
di kota rajagrha India pada zaman dinasti maurya generasi 2, lahirlah seorang
putra ke2 dari Raja Bindusara yang bernama Asoka.
Rakyat1: wah pangeran telah lahir…
rakyat2: pasti raja sangat bahagia
Narator: kemudian raja dan permaisuri
mencari nama yang cocok untuk anaknya.
Permaisuri: bagina bagaimana kalau kita kasih
nama asoka
Raja: hahahahah….. baik anak ini gemuk dan
kuat.
Asoka hahaha… mari ayah gendong’’ kenapa
wajahnya jelek begini….
Narator: raja bindusara mempunyai beberapa
putra, yang berpotensi hanya purta sulung, susima dan purtra ke2, asoka. Tetapi
raja tidak menyukai asoka yang buruk rupa. (17
tahun berlalu) Saat Berlatih perang
raja Asoka memainkan pedang dengan pelatih.
Mentri:Semua pangeran telah tumbuh dewasa,
hamba pikir sekarang waktu yang tepat untuk memilih penerus tahta.
Raja: menurut mentri pangeran mana yang cocok
menggantikan saya?
Mentri: penerus tahta yang tepat adalah
pangeran asoka, tapi raja sangat membenci pangeran asoka (bicara dalam hati)
Raja: bagaimana? Jangan sungkan katakana saja!
Mentri : setiap pangeran mempunyai kelebihan,
saya sulit mementukan pilihan! tetapi ada satu cara. Bila terjadi sesuatu, yang
paling memiliki kemampuan menyelesaikan masalah, dialah orangnya…
Narrator: Terjadi kerusuhan di Taksina
Prajurit: lapor terjadi kerusuhan di taksina
Raja: apa? kerusuhan ?
Prajurit: ,mohon untuk segera kirim pasukan
untuk meredakan situasi!
Raja : baiklah pada kesempatan ini aku
mengutus salah satu pangeran untuk mencobanya.
Mentri: kebetulan ada seorang pilihan terbaik (asoka)
Raja : prajurit panggilkan asoka!
Asoka datang
Raja: asoka kamu bawa pasukan untuk meredakan
pemberontakan di taksina! (tapi tidak boleh bawa senjata)
Asoka: ayahhanda bagaimana menyerang tanpa
senjata?
Raja: itu urusanmu! dengar Sebelum
pemberontakan berhenti tidak boleh kembali!
Asoka kenapa tidak berbicara? Takut karena
pertama kali beerperang? Atau tidak mau menuruti perintahku?
Asoka: ayahanda saya akan menghentikan
pemberontakan di taksila dan membawa kemenangan untuk ayahanda.
Narator: raja asoka dan pasukanya Berangkat
ke taksila. Asoka menang.
Raja: Asoka kamu ini anak yang berbahaya, bila
memilihmu menjadi penggantiku, kapan saja mungkin akan membunuhku untuk merebut
tahta, walaupun tanganmu tak terbatas, kamu juga takan mungkin biasa pulang
hidup-hidup. Aku putuskan memilih susima menjadi penerusku.
Raja: mentri ada apa?
Mentri: lapor ada berita kemenangan dari medan
pomberontakan taksila, baginda.
Raja: bagaimana mungkin ? dia tak bersenjata,
dan baru beberapa hari. Seharusnya baru saja tiba.
Mentri: kabarnya warga taksila menyerah
sebelum diserang karena takut.
Asoka memotong pohon dihutan untuk dijadikan
senjata palsu. Sebelum menyerang, dikirimlah orang untuk menyebarkan isu bvahwa
tentara yang akan menyerang dilengkapi dengan senjata canggih. Dengan bantuan
bayangan hutan yang jauh, seperti tentara-tentara dengan senjata canggih
sehingga membuat pasukan lawan menyerah sebelum perang.
prajurit: baginda di fu tou la juga terjadi
pemberontakan.
Raja: Kali ini biarkan pangeran susima yang
menunjukan kemampuanya. untuk mencegah terjadi apa-apa… bekali dia dengan
pasukan 3 kali lipat dan lengkap dengan senjata.
Susima: baginda Asoka tanpa senjata dapat
mengalahkan lawan, biarkan saya juga menyerang dengan cara yang sama. Susima
kamu berbeda dengan asoka. Bawa senjata cepat selesaikan dan cepat kembali!
Narrator: Susima berangkat mengatasi
pemberontakan di fu
tou la
Narrator: raja bindusara jatuh sakit.
Raja: “Pengawal kenapa sudah sebulan Susima
belum kembali?”
Pengawal 1: “Baginda. Pasukan pembrontakuan
cukup tegar, sekarang masih dalam keadaan perang. Baginda janganlah khawatir
minumlah obat biar cepat sembuh
prajurit: “Lapor Baginda, pangeran Asoka telah
kembali dengan kemenangan
narator: Pengeran kembali dan mendapat
sambutan hebat karna pengeran berhasil mengalahkan pembrontak tanpa perlawanan
Pangeran Asoka: “Baginda saya kembali, Baginda
mohon terima Upeti ini (mahkota perhiasan). Saya sudah menyelesaikan tugas
Ayahanda tanpa senjata yang membuat mereka menyerah, Pejabat pemerintahan di
Taksila membebani dan rakyat dengan pajak yang tinggi, inilah penyebab
pembrontakan. Saya telah mengganti pejahat korupnya. Ayahanda bisa tenag
sekarang. Kabarnya Susima dalam kesusahan di medan perang, ijinkan saya
membantunya.”
Raja: “Asoka, janganlah sombong. Susima pasti
bisa memenangkan perang, kau tak usah ikut campur!
Narrator: Baginda sakit keras dan
meninggal dunia, para mentri akan mengangkat Asoka sebagai raja.
Narrator: prajurit memberi kabar tentang kematian raja bindusara di fou
dola pau tuo.
Prajurit: “Lapor, Baginda telah wafat para
mentri akan mengangkat Asoka sebagai raja. Harap pangeran segera kembali ke
kota Kerajaan!
Narrator: Pangeran Susima dan
Pasukannya menyerang pangeran Asoka di kerajaan.
Pangeran Susima:”Asoka tak tahu malu!.
Mengambil kesempatan saat aku tidak ada”
Pangeran Asoka:”Seenaknya saja kau berkata.
Aku dia angkat menjadi Raja karena aku di pilih oleh para mentri. Jika kau
tidak puas rebutlah dengan kekuatanmu.
Narrator: Terjadilah perang antara
Pangeran Asoka dan Pangeran Susima Karena perebutan Tahta Kerajaan. Pangeran
Susima di bunuh dan di mengangkan oleh Pangeran Asoka.
Raja asoka: Setelah menenangkan taksila saya
tahu, hanyalah kekuatan dan kekuasaan yang dapat memenangkan segalanya. sekarang
kekeuasan ada ditangan ku!benda yang indah, hanya dengan satu kata saja dpat
menghancurkanya. Kebenaran berpihak pada yang kuat. Aku akan menyatukan India
dengan kekuatan, kekuatan adalah hokum di dunia.
Narrator: Kekejaman Raja Asoka. Raja
Asoka menakklukkan India dengan kekerasan dan kekuatan senjatanya. Sekarang
seluruh India telah dikuasai oleh Raja Asoka. Raja Asoka menjadi sadar setelah
bertemu dengan Seorang Bikkhu.
Adegan Peperangan.
Kembali di istana.
Raja asoka: pelayan cepat sajikan makanan.
Pelayan membawa makanan
Raja asoka: kenapa lambat sekali! Raja
melempar perempuan itu hingga jatuh.
Pelayan cuih menantang raja asoka
Raja asoka: wanita yang berani, bagus sesuai
dengan seleraku.
Pelayan daripada disayang oleh seorang raja
paling jelek di india, lebih baik aku mati saja!
Raja asoka: baik ku wujudkan keinginanmu,
kuhukum dengan cara membakarmu!
Pelayan: kamu bisa membunuh fisiku tapi tidak
bisa membunuh pikiranku.
Narrator: asoka sering mimpi buruk, gelisah
tidak bisa tidur terganggu akan bayang-bayang pembunuhan
Bhikku: “Baginda, dengan cara membunuh tidak
dapat menakklukkan orang, dengan kekuatan tak dapat mengendalikan hati manusia.
Ajaran Buddha mengajarkan untyk mengghargai manusia, maka seharusnya menaati
ajaran Buddha, sebagai pemerintah yang bermoral mebnjadi sandarang masyarakat
inilah yang harus anda wujuddkan
Raja Asoka: :Beritahu saya pertapa! Apakah
saya bias keluar dari mimpi buruk bila saya mewujudkan pesan Buddha?
Bhikku1: “Kamu harus taat pada bimbingan
Buddha. Tidak membunuh, tidak menyalahgunakan kekuasaan, memperbaiki sikap
sendiri. Dengan menjalankan itu semua penderitaan akan lenyap, yidak hanya itu,
dengan demikian timbunan karma baik baginda akan bertambah banyak.
Raja Asoka: “Sya Raja Asoka, Mulai sekarang
saya menyatakan Berlindung pada Buddha dan bertekat untuk , mewujudkan pesan
Buddha. Mulai sekarang saya adalah umat Buddha.
Narator: lalu sang Pertapa menghilang.
Asoka: Hentikan semua pertikaian. Bicara pada
rakyatnya.
Narrator: Pembangunan candi
Narrator: Di wihara kukutarama. Raja asoka
menemui bhikku yasas.
Bhikku2: raja asoka akhirnya anda sudah datang
Asoka: saya telah menyaksikan kehebatan murud
yang mulia dan bertekad mengubah diri. Bertekad berlindung kepada Buddha
sekarang telah terbebas dari mimpi-mimpi buruk. Saya berjanji mulai sekarang
melepaskan senjata dan sekuat tenaga menyebarkan budha darma dengaan
kemampuanku yang tidak seberapa ini. Saya akan mewujudkan pesan Buddha untuk
membangun 84.000 candi untuk relik Buddha.
Bikku2: Buddha bersabda ajaran Buddha
mempunyai 84.000 pintu dharma maka membagi relic dalam 84000 candi maksudnya
adalah menyebarluaskan ajaran Buddha kepada semua mahluk. raja asokan sungguh
bagus anda percaya pesan Buddha dan menjalankanya. Raja asoka anda akan menjadi
cakravati Raja sejati.! Memimpin dunia tidak dengan kekuatan senjata tetapi
dengan Buddha dharma. Dengan kebenaran dharma menguasai dunia sebagai raja
bijaksana.
Raja asoka: sungguh tak terbayangkan dulu saya
tidak pernah peduli pada agama. Ayahanda almarhum juga ghanya teringat pada
agama bila membutuhkan suatu ritual atau ramalan, karena itu saya juga
mengikuti kebiasaan lama. Setelah naik tahta mempercayai dewa-dewi dan ajaran
lainya. Terpuruk dalam kesenangan
duniawi, bahkan ajaran sesat yang memaksa menyiksa diri. Dan ajaran brahmana
yang menjadikan hewan sebagai korban, bahkan membagi manusia menjadi 4 kasta.
Mereka bahkan menganggap membunuh 10.000 orang akan mendatangkan kemanjuran.
Tetapi setelah pembunuhan, malah membawa mimpi buruk kepadaku.
Bikku2: ajaran Buddha mengajarkan cintakasih.
Karena itu dilarang membunuh. Baik dia raja maupun rakyat biasa sama
derajatnya.
Raja asoka: semua sederajat. Baik saya
mengerti kekuatan senjata tidak dapat melindungi rakyat sewaktu membutuhkan
perlindungan. Demi seluruh rakyat india, saya harus membuat mereka mengerti
ajaran Buddha.
Narator: raja asoka memerintahkan
rakyatnya untuk membangun 84.000 candi. Keteguhan dan tekad raja asoka memenuhi
pesan Buddha membuat ia dapat menyelesaikan pekerjaan terseebut dengan cepat.
84-000 candi ini menjadi tempat
pentingbagi umat Buddha untuk member penghori tumpuan awal bagi umat Buddha
keseluruh india. Pada hari candi-candi itu selesai dibangun, lalu anak asoka
lahir dan diberi nama kunala. Lalu sang pangeran memangil pertapa untuk
meramalkan masadepan anaknya.
pertapa: benar-benar mata yang
indah(sambil melihat bayinya)tapi dari mata pangeran kunala juga terpancar
kehidupan yang malang.
Asoka: yang dikatakan pertapa
takmungkin salah. Sungguh mengerikan. saya telah menjadi umat Buddha saya harus
berusaha menjaga pangeran. Benar, cintakasih Buddha pasti dapat menolongnya.
Narrator: raja asoka lalu melakukan
ziarah dan penghormatan disetiap tempat suci, mulai dari tempat lahir Buddha
taman lumbini, tempat pertapa Gautama mencapai penerangan sempurna buddhagaya,
sampai tempat Buddha mencapai parinibana di kusinara.
Nartor: pada saat pangeran kunala
berusia 5 tahun, raja asoka mengadakan suatu pertemuan besar. Untuk
memperbesarkan sekala memberi persembahan kepada anggota sangha dan dana kepada
kaum miskin, maka ditetapkan diadakan setiap 5 tahun sekali.
Asoka dijalan dharma
Di india adik asoka vitasoka menjadi
bikku.
Raja pemutar roda dharma
Narrator: raja asoka yang telah
menjadi umat Buddha yang saleh menjadikan welas asih (mengorbankan diri sendiri
untuk menolong mahluk lain) sebagai dasar dalam menjalankan pemerintahan. Tidak
dengan kekuasaanya sebagai raja, tetapi dengan menaruh sifat penuh cinta kasih terhadap rakyat. Ada yang
menerima ada juga yang tidak.
Narrator: Dikota fu tou luo fei da na
terjadi pemberontakan yang menentang ajaran Buddha dari ajaran sesat raja asoka
mengirim pasukan untuk mengatasinya, namun pasukanya malah diserang.
Prajurit: lapor baginda pangeran kunala…
Raja: pangeran kenapa?
Prajurit: pangeran diserang dipasar kota,
kedua matanya???
Raja asoka mendekat : siapa yang begitu kejam?
Prajurit: disamping pangeran ada gambar ajaran
sesat yang menjelek-njelekan raja dan ajaran Buddha.
Raja asoka: selama ini saya selalu melakukan
kepercayaan lain dengan toleran, sebaliknya pengikut ni lo ju lan to ini…
Takan ku lepaskan! Begitu ditemukan bunuh!
Bunuh semuanya! Tidak mau tahu apakah dia pria, wanita, tua, muda ataupun yang
ada hubungan dengan keluarga. Aku mau membalaskan dendam untuk kunala! Yang
menangkap 1 orang aliran sesat mendapat 1 keping emas, yang membakar rumahnya,
dihadiahkan 1 keping perak!
Prajurit bicara pada rakyat: Sudah dengar 1
kalpa 1 keping emas. Tinggalkan pekerjaan, cari penganut ajaran sesat.
Narrator: banyak jiwa melayaang raja berubah
menjadi asoka jahat seperti yang dulu.
Percakapan keluarga
Rakyat 1: dikota aku dengar berita baik. 1
kepala penganut aliran sesat dapat ditukar dengan 1 keping emas.
Suami rakyat: emas!
Rakyat1: siapa orang itu?
Suami rakyat: biksu yang berkelana.
Rakyat1: kebetulan bunuh dia untuk ditukar
dengan emas.
Suami: tunggu sepertinya dia bukan dari aliran
sesat.
Rakyat1: biar saja, orang mati tak bisa
bicara. Dia dapat ditukar dengan emas.
Biksu: diriku ini tak berharga. Ambilah
kepalaku!
Suami: ini tidak boleh!
Bikku: waktu saya sakit kau merawat dan
memberiku makanan. Sudah sepantasnya saya membalas kebaikan kalian.
Kenapa? Cepat bunuhlah kalau tidak kau tak
akan dapat emas. Kepalaku akan menyelamatkan india dari pertumpahan darah.
Asoka akan kembali menjadi raja dharma.
Narrator: keluarga tadi membawa kepala bikku
vitasoka ke kerajaan.
Asoka: kepala itu… adiku vitasoka.walaupun agak
kurus tapi benar. Kenapa bisa begitu….
Mentri:
dikira penganut ajaran sesat lain…
Asoka: adiku dibunuh karena kesalahanku…
maafkan aku!
Karena masalah kunala aku menjadi kalap,
mengakibatkan rakyatku melakukan hal keji demi harta. Sungguh memalukan, saya
sebagai penganut Buddha. Mengapa saya melanggar sila pembunuhan???
Asoka: aku membunuh kakak susima, sekarang
adiku vitasoka juga kubunuh. Aku tidak pantas menjadi raja india. Maafkan aku!
Telah menghianati ajaran Buddha.
Narrator: asoka sadar dan ingat yang dikatakan
bikku apa yang harus dilakukan. Yaitu menjadi raja dari para raja, misi dari
cakravati raja. Tidak menggunakan kekerasan tetapi dengan kebenaran dharma.
Menguasai dunia sebagai cakravarti raja.
Kemenangan terbesar adalah kemenangan
sesuai dengan dharma. Ada 14 nasehat raja asoka, empat nasehar pertama yaitu:
1. Tidak
membunuh
2. Berbakti
kepada orang tua dan menghormati kepada yang lebih tua.
3. Berdana
kepada sangha
4. Meningkatkan
kesehatan keluarga, membangun rumahsakit serta penanaman obat-obatan.
5. Butirann
ke5 tentang tatacara pemerintahan dharma, penyebaran darma keseluruh daerah
6. Butiran
kle6 membentuk pejabat pemerintahan baru yang tersebar luas mendengarkan suara
hati rakyat.
7. Butiran
ke7 dan seterusnya tentang penghormatan dan peraturan peraturan hidup
bermasyarakat dalam dharma dan menuntut rakyat mematuhi dharma. Selain itu, dan
mencatat penyesalan dan kesedihan akan peperangan di kalingga.
Raja asoka mengadakan pertemuan sangha
samaya 111 dan mengumumkan hokum- hokum pemerintahan berlandaskan dharma.
Gagasan raja asoka untuk tidak
membunuh, secara sepihak mengumumkan menghindari peperangan.ini merrupakan
suatu perlawanan terhadap pikiran jahat dan keegoisan dalam diri kita.
Juga merupakan pengembangan cinta
kasih dan kebijaksanaan yang berubah menjadi keluhuran batin memerangi
kehidupan.
Slots: the best slots of 2021 - Dr.MCD
BalasHapusLooking for 강릉 출장샵 the best slot machines of 2021? 경상남도 출장안마 This video 서산 출장샵 slot 삼척 출장샵 game from Pragmatic 보령 출장안마 Play is based around its RTP and paytable limits.