Rabu, 15 Januari 2014

kuliah filsafat agama Buddha

Naskah Teater Raja Asokha

NASKAH RAJA ASOKA

Narator : Sekitar 2500 Tahun yang lalu di kota rajagrha India pada zaman dinasti maurya generasi 2, lahirlah seorang putra ke2 dari Raja Bindusara yang bernama Asoka.
Rakyat1: wah pangeran telah lahir…
rakyat2: pasti raja sangat bahagia
Narator: kemudian raja dan permaisuri mencari nama yang cocok untuk anaknya.
Permaisuri: bagina bagaimana kalau kita kasih nama asoka
Raja: hahahahah….. baik anak ini gemuk dan kuat.
Asoka hahaha… mari ayah gendong’’ kenapa wajahnya jelek begini….
Narator: raja bindusara mempunyai beberapa putra, yang berpotensi hanya purta sulung, susima dan purtra ke2, asoka. Tetapi raja tidak menyukai asoka yang buruk rupa. (17 tahun berlalu) Saat Berlatih perang raja Asoka memainkan pedang dengan pelatih.
Mentri:Semua pangeran telah tumbuh dewasa, hamba pikir sekarang waktu yang tepat untuk memilih penerus tahta.
Raja: menurut mentri pangeran mana yang cocok menggantikan saya?
Mentri: penerus tahta yang tepat adalah pangeran asoka, tapi raja sangat membenci pangeran asoka (bicara dalam hati)
Raja: bagaimana? Jangan sungkan katakana saja!
Mentri : setiap pangeran mempunyai kelebihan, saya sulit mementukan pilihan! tetapi ada satu cara. Bila terjadi sesuatu, yang paling memiliki kemampuan menyelesaikan masalah, dialah orangnya…
Narrator: Terjadi kerusuhan di Taksina
Prajurit: lapor terjadi kerusuhan di taksina
Raja: apa? kerusuhan ?
Prajurit: ,mohon untuk segera kirim pasukan untuk meredakan situasi!
Raja : baiklah pada kesempatan ini aku mengutus salah satu pangeran untuk mencobanya.
Mentri: kebetulan ada seorang pilihan terbaik (asoka)
Raja : prajurit panggilkan asoka!
Asoka datang
Raja:  asoka kamu bawa pasukan untuk meredakan pemberontakan di taksina! (tapi tidak boleh bawa senjata)
Asoka: ayahhanda bagaimana menyerang tanpa senjata?
Raja: itu urusanmu! dengar Sebelum pemberontakan berhenti tidak boleh kembali!
Asoka kenapa tidak berbicara? Takut karena pertama kali beerperang? Atau tidak mau menuruti perintahku?
Asoka: ayahanda saya akan menghentikan pemberontakan di taksila dan membawa kemenangan untuk ayahanda.
Narator: raja asoka dan pasukanya Berangkat ke taksila. Asoka menang.
Raja: Asoka kamu ini anak yang berbahaya, bila memilihmu menjadi penggantiku, kapan saja mungkin akan membunuhku untuk merebut tahta, walaupun tanganmu tak terbatas, kamu juga takan mungkin biasa pulang hidup-hidup. Aku putuskan memilih susima menjadi penerusku.
Raja: mentri ada apa?
Mentri: lapor ada berita kemenangan dari medan pomberontakan taksila, baginda.
Raja: bagaimana mungkin ? dia tak bersenjata, dan baru beberapa hari. Seharusnya baru saja tiba.
Mentri: kabarnya warga taksila menyerah sebelum diserang karena takut.
Asoka memotong pohon dihutan untuk dijadikan senjata palsu. Sebelum menyerang, dikirimlah orang untuk menyebarkan isu bvahwa tentara yang akan menyerang dilengkapi dengan senjata canggih. Dengan bantuan bayangan hutan yang jauh, seperti tentara-tentara dengan senjata canggih sehingga membuat pasukan lawan menyerah sebelum perang.
prajurit: baginda di fu tou la juga terjadi pemberontakan.
Raja: Kali ini biarkan pangeran susima yang menunjukan kemampuanya. untuk mencegah terjadi apa-apa… bekali dia dengan pasukan 3 kali lipat dan lengkap dengan senjata.
Susima: baginda Asoka tanpa senjata dapat mengalahkan lawan, biarkan saya juga menyerang dengan cara yang sama. Susima kamu berbeda dengan asoka. Bawa senjata cepat selesaikan dan cepat kembali!
Narrator: Susima berangkat mengatasi pemberontakan di fu tou la
Narrator: raja bindusara jatuh sakit.
Raja: “Pengawal kenapa sudah sebulan Susima belum kembali?”
Pengawal 1: “Baginda. Pasukan pembrontakuan cukup tegar, sekarang masih dalam keadaan perang. Baginda janganlah khawatir minumlah obat biar cepat sembuh
prajurit: “Lapor Baginda, pangeran Asoka telah kembali dengan kemenangan
narator: Pengeran kembali dan mendapat sambutan hebat karna pengeran berhasil mengalahkan pembrontak tanpa perlawanan
Pangeran Asoka: “Baginda saya kembali, Baginda mohon terima Upeti ini (mahkota perhiasan). Saya sudah menyelesaikan tugas Ayahanda tanpa senjata yang membuat mereka menyerah, Pejabat pemerintahan di Taksila membebani dan rakyat dengan pajak yang tinggi, inilah penyebab pembrontakan. Saya telah mengganti pejahat korupnya. Ayahanda bisa tenag sekarang. Kabarnya Susima dalam kesusahan di medan perang, ijinkan saya membantunya.”
Raja: “Asoka, janganlah sombong. Susima pasti bisa memenangkan perang, kau tak usah ikut campur!
Narrator: Baginda sakit keras dan meninggal dunia, para mentri akan mengangkat Asoka sebagai raja.
Narrator: prajurit memberi  kabar tentang kematian raja bindusara di fou dola pau tuo.

Prajurit: “Lapor, Baginda telah wafat para mentri akan mengangkat Asoka sebagai raja. Harap pangeran segera kembali ke kota Kerajaan!
Narrator: Pangeran Susima dan Pasukannya menyerang pangeran Asoka di kerajaan.
Pangeran Susima:”Asoka tak tahu malu!. Mengambil kesempatan saat aku tidak ada”
Pangeran Asoka:”Seenaknya saja kau berkata. Aku dia angkat menjadi Raja karena aku di pilih oleh para mentri. Jika kau tidak puas rebutlah dengan kekuatanmu.
Narrator: Terjadilah perang antara Pangeran Asoka dan Pangeran Susima Karena perebutan Tahta Kerajaan. Pangeran Susima di bunuh dan di mengangkan oleh Pangeran Asoka.
Raja asoka: Setelah menenangkan taksila saya tahu, hanyalah kekuatan dan kekuasaan yang dapat memenangkan segalanya. sekarang kekeuasan ada ditangan ku!benda yang indah, hanya dengan satu kata saja dpat menghancurkanya. Kebenaran berpihak pada yang kuat. Aku akan menyatukan India dengan kekuatan, kekuatan adalah hokum di dunia.
Narrator: Kekejaman Raja Asoka. Raja Asoka menakklukkan India dengan kekerasan dan kekuatan senjatanya. Sekarang seluruh India telah dikuasai oleh Raja Asoka. Raja Asoka menjadi sadar setelah bertemu dengan Seorang Bikkhu.
Adegan Peperangan.
Kembali di istana.
Raja asoka: pelayan cepat sajikan makanan.
Pelayan membawa makanan
Raja asoka: kenapa lambat sekali! Raja melempar perempuan itu hingga jatuh.
Pelayan cuih menantang raja asoka
Raja asoka: wanita yang berani, bagus sesuai dengan seleraku.
Pelayan daripada disayang oleh seorang raja paling jelek di india, lebih baik aku mati saja!
Raja asoka: baik ku wujudkan keinginanmu, kuhukum dengan cara membakarmu!
Pelayan: kamu bisa membunuh fisiku tapi tidak bisa membunuh pikiranku.
Narrator: asoka sering mimpi buruk, gelisah tidak bisa tidur terganggu akan bayang-bayang pembunuhan
Bhikku: “Baginda, dengan cara membunuh tidak dapat menakklukkan orang, dengan kekuatan tak dapat mengendalikan hati manusia. Ajaran Buddha mengajarkan untyk mengghargai manusia, maka seharusnya menaati ajaran Buddha, sebagai pemerintah yang bermoral mebnjadi sandarang masyarakat inilah yang harus anda wujuddkan
Raja Asoka: :Beritahu saya pertapa! Apakah saya bias keluar dari mimpi buruk bila saya mewujudkan pesan Buddha?
Bhikku1: “Kamu harus taat pada bimbingan Buddha. Tidak membunuh, tidak menyalahgunakan kekuasaan, memperbaiki sikap sendiri. Dengan menjalankan itu semua penderitaan akan lenyap, yidak hanya itu, dengan demikian timbunan karma baik baginda akan bertambah banyak.
Raja Asoka: “Sya Raja Asoka, Mulai sekarang saya menyatakan Berlindung pada Buddha dan bertekat untuk , mewujudkan pesan Buddha. Mulai sekarang saya adalah umat Buddha.
Narator: lalu sang Pertapa menghilang.
Asoka: Hentikan semua pertikaian. Bicara pada rakyatnya.
Narrator: Pembangunan candi
Narrator: Di wihara kukutarama. Raja asoka menemui bhikku yasas.
Bhikku2: raja asoka akhirnya anda sudah datang
Asoka: saya telah menyaksikan kehebatan murud yang mulia dan bertekad mengubah diri. Bertekad berlindung kepada Buddha sekarang telah terbebas dari mimpi-mimpi buruk. Saya berjanji mulai sekarang melepaskan senjata dan sekuat tenaga menyebarkan budha darma dengaan kemampuanku yang tidak seberapa ini. Saya akan mewujudkan pesan Buddha untuk membangun 84.000 candi untuk relik Buddha.
Bikku2: Buddha bersabda ajaran Buddha mempunyai 84.000 pintu dharma maka membagi relic dalam 84000 candi maksudnya adalah menyebarluaskan ajaran Buddha kepada semua mahluk. raja asokan sungguh bagus anda percaya pesan Buddha dan menjalankanya. Raja asoka anda akan menjadi cakravati Raja sejati.! Memimpin dunia tidak dengan kekuatan senjata tetapi dengan Buddha dharma. Dengan kebenaran dharma menguasai dunia sebagai raja bijaksana.
Raja asoka: sungguh tak terbayangkan dulu saya tidak pernah peduli pada agama. Ayahanda almarhum juga ghanya teringat pada agama bila membutuhkan suatu ritual atau ramalan, karena itu saya juga mengikuti kebiasaan lama. Setelah naik tahta mempercayai dewa-dewi dan ajaran lainya.  Terpuruk dalam kesenangan duniawi, bahkan ajaran sesat yang memaksa menyiksa diri. Dan ajaran brahmana yang menjadikan hewan sebagai korban, bahkan membagi manusia menjadi 4 kasta. Mereka bahkan menganggap membunuh 10.000 orang akan mendatangkan kemanjuran. Tetapi setelah pembunuhan, malah membawa mimpi buruk kepadaku.
Bikku2: ajaran Buddha mengajarkan cintakasih. Karena itu dilarang membunuh. Baik dia raja maupun rakyat biasa sama derajatnya.
Raja asoka: semua sederajat. Baik saya mengerti kekuatan senjata tidak dapat melindungi rakyat sewaktu membutuhkan perlindungan. Demi seluruh rakyat india, saya harus membuat mereka mengerti ajaran Buddha.
Narator: raja asoka memerintahkan rakyatnya untuk membangun 84.000 candi. Keteguhan dan tekad raja asoka memenuhi pesan Buddha membuat ia dapat menyelesaikan pekerjaan terseebut dengan cepat.
84-000 candi ini menjadi tempat pentingbagi umat Buddha untuk member penghori tumpuan awal bagi umat Buddha keseluruh india. Pada hari candi-candi itu selesai dibangun, lalu anak asoka lahir dan diberi nama kunala. Lalu sang pangeran memangil pertapa untuk meramalkan masadepan anaknya.
pertapa: benar-benar mata yang indah(sambil melihat bayinya)tapi dari mata pangeran kunala juga terpancar kehidupan yang malang.
Asoka: yang dikatakan pertapa takmungkin salah. Sungguh mengerikan. saya telah menjadi umat Buddha saya harus berusaha menjaga pangeran. Benar, cintakasih Buddha pasti dapat menolongnya.
Narrator: raja asoka lalu melakukan ziarah dan penghormatan disetiap tempat suci, mulai dari tempat lahir Buddha taman lumbini, tempat pertapa Gautama mencapai penerangan sempurna buddhagaya, sampai tempat Buddha mencapai parinibana di kusinara.
Nartor: pada saat pangeran kunala berusia 5 tahun, raja asoka mengadakan suatu pertemuan besar. Untuk memperbesarkan sekala memberi persembahan kepada anggota sangha dan dana kepada kaum miskin, maka ditetapkan diadakan setiap 5 tahun sekali.  
Asoka dijalan dharma
Di india adik asoka vitasoka menjadi bikku.
Raja pemutar roda dharma
Narrator: raja asoka yang telah menjadi umat Buddha yang saleh menjadikan welas asih (mengorbankan diri sendiri untuk menolong mahluk lain) sebagai dasar dalam menjalankan pemerintahan. Tidak dengan kekuasaanya sebagai raja, tetapi dengan menaruh sifat penuh  cinta kasih terhadap rakyat. Ada yang menerima ada juga yang tidak.
Narrator: Dikota fu tou luo fei da na terjadi pemberontakan yang menentang ajaran Buddha dari ajaran sesat raja asoka mengirim pasukan untuk mengatasinya, namun pasukanya malah diserang.
Prajurit: lapor baginda pangeran kunala…
Raja: pangeran kenapa?
Prajurit: pangeran diserang dipasar kota, kedua matanya???
Raja asoka mendekat : siapa yang begitu kejam?
Prajurit: disamping pangeran ada gambar ajaran sesat yang menjelek-njelekan raja dan ajaran Buddha.
Raja asoka: selama ini saya selalu melakukan kepercayaan lain dengan toleran, sebaliknya pengikut ni lo ju lan to ini…
Takan ku lepaskan! Begitu ditemukan bunuh! Bunuh semuanya! Tidak mau tahu apakah dia pria, wanita, tua, muda ataupun yang ada hubungan dengan keluarga. Aku mau membalaskan dendam untuk kunala! Yang menangkap 1 orang aliran sesat mendapat 1 keping emas, yang membakar rumahnya, dihadiahkan 1 keping perak!
Prajurit bicara pada rakyat: Sudah dengar 1 kalpa 1 keping emas. Tinggalkan pekerjaan, cari penganut ajaran sesat.
Narrator: banyak jiwa melayaang raja berubah menjadi asoka jahat seperti yang dulu.
Percakapan keluarga
Rakyat 1: dikota aku dengar berita baik. 1 kepala penganut aliran sesat dapat ditukar dengan 1 keping emas.
Suami rakyat: emas!
Rakyat1: siapa orang itu?
Suami rakyat: biksu yang berkelana.
Rakyat1: kebetulan bunuh dia untuk ditukar dengan emas.
Suami: tunggu sepertinya dia bukan dari aliran sesat.
Rakyat1: biar saja, orang mati tak bisa bicara. Dia dapat ditukar dengan emas.
Biksu: diriku ini tak berharga. Ambilah kepalaku!
Suami: ini tidak boleh!
Bikku: waktu saya sakit kau merawat dan memberiku makanan. Sudah sepantasnya saya membalas kebaikan kalian.
Kenapa? Cepat bunuhlah kalau tidak kau tak akan dapat emas. Kepalaku akan menyelamatkan india dari pertumpahan darah. Asoka akan kembali menjadi raja dharma.
Narrator: keluarga tadi membawa kepala bikku vitasoka ke kerajaan.
Asoka: kepala itu… adiku vitasoka.walaupun agak kurus tapi benar. Kenapa bisa begitu….
Mentri:  dikira penganut ajaran sesat lain…
Asoka: adiku dibunuh karena kesalahanku… maafkan aku!
Karena masalah kunala aku menjadi kalap, mengakibatkan rakyatku melakukan hal keji demi harta. Sungguh memalukan, saya sebagai penganut Buddha. Mengapa saya melanggar sila pembunuhan???
Asoka: aku membunuh kakak susima, sekarang adiku vitasoka juga kubunuh. Aku tidak pantas menjadi raja india. Maafkan aku! Telah menghianati ajaran Buddha.
Narrator: asoka sadar dan ingat yang dikatakan bikku apa yang harus dilakukan. Yaitu menjadi raja dari para raja, misi dari cakravati raja. Tidak menggunakan kekerasan tetapi dengan kebenaran dharma. Menguasai dunia sebagai cakravarti raja.
Kemenangan terbesar adalah kemenangan sesuai dengan dharma. Ada 14 nasehat raja asoka, empat nasehar pertama yaitu:
1.      Tidak membunuh
2.      Berbakti kepada orang tua dan menghormati kepada yang lebih tua.
3.      Berdana kepada sangha
4.      Meningkatkan kesehatan keluarga, membangun rumahsakit serta penanaman obat-obatan.
5.      Butirann ke5 tentang tatacara pemerintahan dharma, penyebaran darma keseluruh daerah
6.      Butiran kle6 membentuk pejabat pemerintahan baru yang tersebar luas mendengarkan suara hati rakyat.
7.      Butiran ke7 dan seterusnya tentang penghormatan dan peraturan peraturan hidup bermasyarakat dalam dharma dan menuntut rakyat mematuhi dharma. Selain itu, dan mencatat penyesalan dan kesedihan akan peperangan di kalingga.
Raja asoka mengadakan pertemuan sangha samaya 111 dan mengumumkan hokum- hokum pemerintahan berlandaskan dharma.
Gagasan raja asoka untuk tidak membunuh, secara sepihak mengumumkan menghindari peperangan.ini merrupakan suatu perlawanan terhadap pikiran jahat dan keegoisan dalam diri kita.

Juga merupakan pengembangan cinta kasih dan kebijaksanaan yang berubah menjadi keluhuran batin memerangi kehidupan.